PRAKTIK IKD 2 ROLE PLAY
Kelompok : 2
Tema : Toddler Pemberian
Obat.
Nama
Kelompok
1. Ahmad Fahrul Rozzi (010111a004) Sebagai Perawat
2. Haedar Putra (010111a037) Sebagai Ayah
3. I Ketut Agus Hida P (010111a049) Sebagai Perawat
Tahap Komunikasi
|
Bentuk
Percakapn
|
Sikap
|
Analisa
|
|
Tahap
Perinteraksi
Tahap Orientasi
|
P : Selamat pagi
bapak Haedar.
K : Selamat pagi
mas perawat.
P : Bagaimana
kabar anaknya pak, apa sudah baikkan
K : Baik mas,
sudah agak mendingan dari kemarin.
P : Saya perawat
Ozzi dari Ngudi Waluyo Ungaran yang akan memberikan obat kepada pasien yang
ernama Sahrul, umur 2 tahun dikamar Dahlia no. 1A, dengan alamat Desa
Nyatnyono RT.04, RW.03 ungaran, dengan pemberian obat terhadap anak bapak,
bener bapak ?
K : Ya mas
datanya bener.
P : (kemudian
saya menanyakan data orang tua) Benar ini dengan bapak Haedar ayah dari
pasien yang bernama Sahrul ?
K : Saya mas
perawat.
P : Alamat Desa
Nyatnyono RT.04,RW.03 pekerjaan perawat. Maaf bapak minta tolong di sebut
nama istri bapak sebagai Ibu pasien, karena ibu tidak ada disini sehingga
kami belum memiliki data ibu pasien.
K : Ya, iastir
saya bernama Nitha, bekerja di perusahaan Coca-Cola, kebetulan istri saya
lagi bekerja, makanya belum datang kesini.
P : O.... iya
bapak. Terima kasih datanya pak.
K : ya mas
perawat sama-sama.
P : sekarang saya
akan memberika obat kepada ana bapak, obatnya penurun panas badan.
K : iya mas.
P : saya akan
melakukan tindakan ini sekitra 5-10 menit pak, tempatnya lebih baik dihalaman
saja pak, supa kita dapat suasana yang nyaman buat anak bapak.
K : Iya mas, bagus juga biar anak saya tidak jenuh
berada di ruangan ini mas.
|
Sikap Hormat
|
Perawat harus memiliki sikap hormat kepada pasien, karena perawat
harus mampu menunjukan sikap kepedulian
/ perhatian, rasa sukadan menghargai pasien dan keluarga, sikap hormat
yang di lakuka kepada pasien dapat di lihat ke arah pasien saat komunikasi,
memberikan perhatian, senyum disaat yang tepat, menyapa pasien. Jika perawat
tidak mempunyai sikap hormat maka pasien dan keluarga merasa tidak dihormati
atau tidak merasaperhatian kepada pasien dan perawat karena sebagai perawat
harus mampu memberikan rasa hangat dan peduli kepada pasien dan keluarga.
Perwat harus mempunyai sikap empati, karena perawat harus menempatkan diri
pada posisi pasien atau pun orang tua, perawat harus mampu menjadi pendengar
yang baik oleh pasien atau komunikan.
|
|
Sikap Empati
|
Dengan tujuan untukdimengerti agar pasien merasa keakraban atau
simpati dari seorang perawat dan perawat harus mampu untuk merasakan atau
memposisikan diri jadi apa yang pasien ceritakan, agar pasien merasakan tidak
akan diperdulikan atau tidak direspon dan apa tanggapan dari si pasien atau
keluarga
|
|||
Tahap
Kerja
|
P : Iya Bapak, selamat pagi
adik Sahrul, salam kenal dulu ya sama mas, adik bentar ya, Mas periksa dulu
ya sebentar, kalau sudah di periksa kita main di taman, sambil minum obat ya.
K : Ya Mas.
P : Permisi ya adik mas mau
periksa dada adik dulu pakai alay ini, tidak sakit kok, sebentar adik boleh
pinjam alatnya mas.
K : Bagaimana Mas badan anak
saya?
P : Ya bapak, anak bapak cuma
demam saja, hanya perlu istirahat dan minum obatnya secara teratur, pasti aak
bapak akan sembuh.
K : (menganggukkan kepala).
P : Sekarang mas mau tanya
sama adik Sahru, mau minum obat tau mau minum di kamar? Kalau di taman minum obatnya sama mas, nani
mas gendong adik sahrul, mau kan ?
T : (menganggukan kepala).
P : Ya sudah, ayo adik Sahrul
mas gendong. Adik ini minumannya tidak pahit kok, adik mau kan?
T : Ya mas, Saya mau (dengan nada pelan).
P : Iya sudah, ini diminum
obatnya, sebentar kalau sudah selesai minum obat kita main bareng lagi yha,
Mas juga punya hadiah buat Sahrul, karena adik sudah mau minum obat.
T : Iya mas kita main (sambil
tersenyum).
P : emmm,, sekarang adik
waktunya untuk istirahat sebentar, nanti kita lanjut lagi mainnya, sekarang
mas antar adik ke kamar yha.
T : Ya mas.
|
Sikap
Kesejatian
|
Perawat harus mempunya sifat perhatian karena perawat harus mampu
mempengaruhi atau menasehati pasien untuk mendapatkan apa yang akan menjadi
tujuan dalam komunikasi. Karena perwat harus mampu menahan diri, atau tidak
langsung berbicara apa adanya (harus mampu memanipulasi) serta harus bisa
membawa pasien dalam keadaan kesiapan.
Jika pasien tidak mempunyai sikap kesejatian maka perawat tidak akan
mendapatkan apa yang menjadi tujuan dalam komunikasi serta biasa di
pertanyakan kredibilitas.
|
|
Sikap
Kongkret
|
Perawat harus mampu mempunya sikap kongkret karena perawat harus
mampu mempertahankan respon terhadap pasien dengan memberikan penjelasan yang
akurat dengan memberikan visualisasidengan benda atau gambaran agar tidak
takut dengan apa yang nanti diberikan dan mendorong pasien untuk memikirkan
masalah spesifik. Jika perawat tidak mempunyai yang kongkret pasien bisa saja
memberontak dan tidak mau melakukan pengobatan karena memikirkan hal-hal yang
buruk atau parno terhadap pengobatan yang akan di berikan.
|
|||
Tahap
Terminasi
|
P : Sekarang waktunya adik
istirahat ya, mas sebntar lagi datang ke sini buat periksa adik lagi terus
kita minum obat lagi, biar adik bisa sembuh dengan total, selamat istirahat
yha adik. Semoga cepat sembuh.
T : Iya mas.
P : Bapak, saya sudah selesai
memeriksa Sahrul dan sudah saya berikan juga obat, dan sekarang Sahrul harus
istirahat dulu biar dia benar-benar sembuh total, 2 jam lagi saya atau
perawat yang lainnya akan kembali lagi untuk mengecek keadaannya Sahrul dan
memberinya obat. Terima kasih bapak atas kerja samanya dan waktunya, selamat
siang bapak saya pamit dulu ke ruangan saya.
K : Sama-sama Mas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar