TEORI WHO
WHO
menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berprilaku tertentu adalah :
1. Pemikiran dan
perasaan (thought and feeling)
yaitu dalam bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadapobjek (objek
kesehatan).
a.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau
pengalaman orang lain.
b.
Kepercayaan sering atau orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan
tannpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
c.
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang
terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau pun dari
orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi
orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan
tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu,
sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain, sikap
diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau
sedikitnya pengalaman seseorang.
2. Tokoh penting
sebagai Panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia
katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3.
Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas,
uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
4.
Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan
sumber-sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way
of life), yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam
waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan
peradapan umat manusia. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiaporang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri
sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan.Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
Menurut WHO,
yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan prilaku dikelompokan menjadi 3
(tiga), yaitu:
1.
Perubahan alamiah (natural
change), ialah perubaha yang dikarenakan karena perubahan pada lingkungan
fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.
2.
Perubahan terencana (planned changer), ialah perubahan ini terjadi, karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek.
3.
Perubahan dari hal kesediannya untuk berubahan (readiness to cange), ialah perubahan
yang terjadi apabila terhadap suatu inovasi atau program-program baru, maka
yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan
sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk
perubaha yang berbeda-beda.
Orang dewasa
dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia danorang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka.
Ø Orem
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri
universal):
kebutuhanyang
umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya sepertikebutuhan
fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,eliminasi,
aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebutdibutuhkan
manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaianterhadap lingkungan, dan
lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri
pengembangan)
kebutuhan yang
berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya,
kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalamsiklus kehidupan
(misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yangdapat berpengaruh buruk
terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses
perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri
penyimpangankesehatan)
kebutuhan yang berhubungan dengan
genetik atauketurunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan
cara,struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya,diagnosa
medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, danintegritas yang dapat
mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care
.
Ø
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa
asumsi, yaitu:
1. Human being
(kehidupan manusia) : oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan
beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan
integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas
fungsional.
2. Perkembangan
manusia : dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan
memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses
pertumbuhan dan perkembangan disetiap periode dalam daur hidup.
3. Kerusakan
genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integrasi
integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan
mengurangi dampaknya.
Asuhan
keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau
kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam
asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi
keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena
tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2. Perawat dan
pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti
sebagian)
3.
Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat
(sistem dukungan/ pendidikan).
Teori Snehandu
B.Kar
Kar mencoba menganalisis
perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku merupakan fungsi dari:
a)
Niat sesorang untuk bertindak sehubungan dengan
kesehatan atau perawatan kesehatannya ( behaviour intention ).
b)
Dukungan sosial dari masyrakat sekitarnya ( social-support).
c)
Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau
fasilitas kesehatan (accessebility of information).
d)
Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini
mengambil tindakan atau keputusan ( personal autonomy).
e)
Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak
bertindak( action situation).
Uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
B=f(BI, SS, AL, PA, AS)
|
Keterangan :
B= Behaviour
F= Fungsi
BI= Behaviour
Intention
SS= Social
Support
AI=
Accessebility of Information
PA= Personal
Autonomy
AS= Action
Situation
Disimpulkan
bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyrakat ditentukan oleh niat orang
terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat
sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu
untuk mengambil keputusan/bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia
berperilaku/bertindak atau tidak berperilaku/bertindak. Seseorang ibu yang
tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB ( behaviour
intention ), atau barangkali juga karena tidak ada dukungan dari masyrakat
sekitarnya ( social-support). Mungkin juga karena kurang atau tidak
memperoleh informasi yang kuat tentang KB (accessebility of information),
atau mungkin ia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan, misalnya harus
tunduk kepada suami, mertuanya atau orang lain yang ia segani ( personal
autonomy). Faktor lain yang mungkin menyebabkan ibu ini tidak iku KB adalah
karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan (
action situation).
permisi saya mau nanya untuk teori WHO ada ga versi rilis asli dalam bahasa inggris... bila ada tolong yang dikirim link or judul bukunya terima kasih sebelumnya
BalasHapus