Rabu, 13 Juni 2012

faktor-faktor teori WHO terhadap Prilaku Sehat


TEORI WHO

            WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berprilaku tertentu adalah :
1.      Pemikiran dan perasaan (thought and feeling)
yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadapobjek (objek kesehatan).
a.         Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
b.         Kepercayaan sering atau orang tua, kakek, atau  nenek. Seseorang  menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tannpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
c.         Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau pun dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain, sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
2.      Tokoh penting sebagai Panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3.    Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
4.      Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life), yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan peradapan umat manusia. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiaporang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan.Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).



Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan prilaku dikelompokan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1.      Perubahan alamiah (natural change), ialah perubaha yang dikarenakan karena perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.
2.      Perubahan terencana (planned changer), ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3.      Perubahan dari hal kesediannya untuk berubahan (readiness to cange), ialah perubahan yang terjadi apabila terhadap suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk perubaha yang berbeda-beda.

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia danorang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka.
Ø  Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1.      Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal):
kebutuhanyang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya sepertikebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebutdibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaianterhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2.      Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan)
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalamsiklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yangdapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3.      Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangankesehatan)
kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atauketurunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara,struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya,diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, danintegritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care
.

Ø  Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1.      Human being (kehidupan manusia) : oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
2.      Perkembangan manusia : dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan disetiap periode dalam daur hidup.
3.      Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integrasi integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan  pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:

1.      Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2.      Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian)
3.      Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/ pendidikan).

Teori Snehandu B.Kar
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku merupakan fungsi dari:
a)    Niat sesorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya ( behaviour intention ).
b)   Dukungan sosial dari masyrakat sekitarnya ( social-support).
c)    Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan (accessebility of information).
d)   Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan ( personal autonomy).
e)    Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak( action situation).

Uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:

B=f(BI, SS, AL, PA, AS)
Keterangan :
B= Behaviour
F= Fungsi
BI= Behaviour Intention
SS= Social Support
AI= Accessebility of Information
PA= Personal Autonomy
AS= Action Situation

Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyrakat ditentukan oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil keputusan/bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia berperilaku/bertindak atau tidak berperilaku/bertindak. Seseorang ibu yang tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB ( behaviour intention ), atau barangkali juga karena tidak ada dukungan dari masyrakat sekitarnya ( social-support). Mungkin juga karena kurang atau tidak memperoleh informasi yang kuat tentang KB (accessebility of information), atau mungkin ia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan, misalnya harus tunduk kepada suami, mertuanya atau orang lain yang ia segani ( personal autonomy). Faktor lain yang mungkin menyebabkan ibu ini tidak iku KB adalah karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan ( action situation).

1 komentar:

  1. permisi saya mau nanya untuk teori WHO ada ga versi rilis asli dalam bahasa inggris... bila ada tolong yang dikirim link or judul bukunya terima kasih sebelumnya

    BalasHapus