keperawatan
Definisi : merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Definisi : merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Esensi falsafah
keperawatan :
memandang pasien sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya , baik biologis, psikolois, social dan spiritual yang diberiakan secara komprehensif
pelayanan keperawatan secara langsung dngan memperhatikan aspek kemanusiaan
setiap pasien berhak mendapatkan perawatan tanpa membeddakan suku, kepercayaan, status social, agama dan ekonomi
pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesperawatan
menjadikan pasien sebagai mitra yang aktif
memandang pasien sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya , baik biologis, psikolois, social dan spiritual yang diberiakan secara komprehensif
pelayanan keperawatan secara langsung dngan memperhatikan aspek kemanusiaan
setiap pasien berhak mendapatkan perawatan tanpa membeddakan suku, kepercayaan, status social, agama dan ekonomi
pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesperawatan
menjadikan pasien sebagai mitra yang aktif
Paradigma keperawatan
Definisi
Paradigka keperawatan menurut Masterman, 1970 adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Definisi
Paradigka keperawatan menurut Masterman, 1970 adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Komponen Paradigma
Keperawatan :
1. Manusia
2. Kesehatan
3. KeperawatanLingkungan
1. Manusia
2. Kesehatan
3. KeperawatanLingkungan
A. PENDAHULUAN
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar
organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui
perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja
(PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen
manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan
potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan
unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan
keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif
pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksi
dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
B. FALSAFAH KEPERAWATAN
1. Pengertian falsafah
Falsafah adalah pengetahuan dan
penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan
sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.
Falsafah keperawatan adalah
pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan
kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan
keperawatan yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap
manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi
3. memiliki holism intrinsik
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks
1. tujuan eksistensi manusia
2. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. nilai dan arti kehidupan
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi
3. memiliki holism intrinsik
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks
1. tujuan eksistensi manusia
2. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. nilai dan arti kehidupan
bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti
perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
C. PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Pengertian Paradigma
Paradigma keperawatan sebagai
pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).
Paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk
dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam memikirkan,memyikapi dan
memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang
paradigma yaitu pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa
yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang
atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan,
dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma.
Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing
berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan
yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut.
(ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
Paradigma keperawatan menurut
Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan
berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang
bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari
pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda
dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan tidak
dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi untuk memahaminya
diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini
terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)
KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama
sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai
klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan
masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
a.sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh
lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
dasar.
b.sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c.sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan
kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat
sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan
yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah
dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar.
3. Konsep sehat sakit
Komponen ini memandang bahwa
keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam
rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
1. Sehat merupakan pilihan, suatu
pilihan dalam menentukan kesehatan
2. Sehat merupakan gaya hidup,
disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat
3. Sehat merupakan proses,
perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan
kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
4. Sehat efisien dalam mengolah
energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan
disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh,
pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya
akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap
diri.
a. Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status
kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya
bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan
spiritual.maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama,
memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua,
memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga,
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah
pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan
terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi,
pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan
terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan
tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan
klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan
bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi tentang tingkat sehat,
faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat
perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh
dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara
lain:
1.Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi
oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan
dapat ditentukan oleh faktor usia.
2.Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi
proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi
pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
3.Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan
status kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak
diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam
status kesehatan selanjutya.
4.Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian
yang penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh
terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status
kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
6.Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan fisik.
7.Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat
pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan
b.Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan
setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang
mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap
dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2.Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan
melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan akan merasakan
keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap kontak dengan pelayanan
kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan
hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi
kesehatan.
5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir
menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan
melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali
berperan seperti sebelum sakit.
4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep
lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial,
budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar